BAPA YANG MENCARI

Ketika saya masih muda, seorang kawan mengajak saya untuk melakukan “saat teduh rutin” bersamanya. Saya tahu bahwa membaca Alkitab, berdoa, dan menghadiri kebaktian secara rutin sangatlah penting, dan saya ingin meluangkan waktu bersama Allah. Namun, rencana kawan saya itu tidak pernah berhasil saya terapkan. Saya memang mengikuti rutinitasnya selama satu atau dua minggu, bangun awal setiap pagi untuk membaca Alkitab dan berdoa. Saya menerapkan disiplin itu pada diri saya sendiri, seperti halnya melakukan push-up 50 kali setiap hari. Namun, itu tidak berlangsung lama. Akhirnya saya menyerah. Saya tidak tahu bagaimana memenuhi kerinduan hati saya untuk meluangkan waktu bersama Allah.

Kemudian suatu hari saya tersentak saat membaca tentang ucapan yang dilontarkan Yesus kepada perempuan di dekat sumur: “Bapa mencari” mereka yang akan menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Baca: Yohanes 4:23). Saat itulah saya menyadari bahwa Allah-lah yang berinisiatif menaruh kerinduan di dalam hati saya supaya meluangkan waktu bersama-Nya.

Pemazmur mengatakan bahwa ia menanggapi panggilan Tuhan untuk mencari wajah-Nya (Mazmur 27:8). Gagasan bahwa Allah rindu untuk bersekutu dengan sayalah yang kini menarik saya ke dalam hadirat-Nya. Saat teduh saya bersama Allah tidak lagi menjadi kewajiban yang membosankan, melainkan sebagai tanggapan saya kepada Bapa yang rindu meluangkan waktu bersama saya.

Apakah Anda mendengar suara Bapa yang memanggil Anda? –David Roper

Leave a comment